KEHIDUPAN ANAK BERBAKAT dan KREATIF
I G.N Mahendra Dwi Putra adalah nama seorang anak
yanglahir tgl 1Maret th2000. Bertempat tinggal di sebuah tempat di NEGARA.
Berasal dari keluarga yang kurang mampu,tidak membuat anak yang kerap di
panggil Gusti ini putus asa. Walaupun dengan keadaan ekonominya yang tidak
mampu, ia dapat meraih juara umum 2 di SMPnya.
Berbeda dengan gadis yang lahir di bulan November yang
bernama I G.A PUTRI MAHARDANI. Gadis yang kerap di panggil Ayu ini adalah teman
dekat Gusti. Lain halnya dengan Gusti,Ayu adalah seorang murid yang berasal
dari keluarga yang mampu. Namun kemampuan berfikirnya terbatas.
Suatu ketika, mereka pergi berangkat bersama ke sekolah.
Ayu berangkat menggunakan sepeda bermerek terkenal. Sama halnya dengan Ayu,
Gusti juga berangkat menggunakan sepeda hanya saja, sepeda yang di pakai Gusti
sudah mulai rusak, itu pun sepeda bekas Ayu.
Beberapa menit kemudian, mereka sudah tiba di kelas dan
saip untuk belajar. Waktu itu pelajaran Kesenian. Gusti dan Ayu paling suka
pelajaran itu. Ketika di umumkan bahwa minggu depan akan ada praktek. Mereka
senang begitupun dengan semua teman yang lain.
Tapi kegembiraan itu sirna pada Gusti ketika Gusti
mendengar harga yang di butuhkan untuk membeli peralatan untuk praktek senilai
Rp.35.000. Gusti bingung dimana ia akan mendapatkan uang sebanyak itu. Apalagi
keadaan ibunya sekaran ini sedang hamil 7 bulan.
Saat mereka pulang sekolah, Gusti bercerita pada Ayu
tentang masalah itu. Tapi Ayu hanya bilang “sudah tenang aku punya ide, ntar
aku kasi tau kalau kita udah dirumah”. Ketika mereka sudah selesai ganti baju
dan makan, mereka bertemu di tempat dimana mereka biasa bermain.
Dengan penasaran Gusti langsung bertanya “apa ide yang
kamu punya?”. Ayu menjawab ”kamu ni… gitu aja nanya, kita kan bisa usaha kaya…
ah aku tau gimana kalau kita dagang di pasar? Disitu kan rame”. Dengan kesal Gusti menjawab “kita mau jual
apa Yu?. Pindang? Lagi pula kalau kita
dagang kan perlu modal… huh… Ayu, Ayu”. “ Owh iya ya…” jawab Ayu baru sadar.
Seketika Gusti sedih, matanya berkaca-kaca, seakan-akan
sudah tidak ada harapan. Lantas ia berkata dengan suara yang kecil “Mungkin ini
nasib orang sepertiku!! Miskin tidak punya apa-apa”. Tidak sengaja Ayu mendengar
perkataan Gusti tadi. Lantas muncul ide cemerlang di pikirannya, dan ide itu ia
sampaikan kepada Gusti “Aku punya ide, kamu kan jago kreasiin barang bekas jadi
bagus tu.. gimana kalau kita kreasiin barang bekas aja”.
Seketika tersirat senyum di wajah Gusti. Ia berkata “Iya
ya, tapi kita dapet alat-alat nya dari mana?”. “Kamu lupa ya? Di gudang ku kan
banyak ada barang bekas yang bisa di olah.”kata Ayu. “Kamu yakin barang itu
bisa di olah?” Tanya Gusti. “Sini liat aja” ajak Ayu.
Sesampainya di gudang rumah Ayu,mereka langsung mencari
apa yang bisa di olahnya. Dengan keraguan Gusti bertanya “Apa boleh aku ambil
ini? Apa orang tua mu tidak marah?”. Tersenyum dan berkata “tentu saja Gus!”. Gusti
kebingungan dan berkata “Tapi disini tidak ada cat,kuas, dan alat-alat untuk
mewarnainya”. “tenang kakakku kan pelukis jadi kuas dan water perp minta saja padanya, pasti dikasi. Kalau cat
atau sebagainya minta saja di bengkel di samping rumah Dinda, di situ kan
tempat saudaramu bekerja”.
“Owh iya yah kenapa aku bisa lupa ya??” Tanya nya
kebingungan. “Kamu sudah sembahyang? Mungkin kamu sedang gelisah? Sana
tenangkan pikiranmu dulu,sembahyang sana!”. Suruh Ayu. “Tumben kamu jenius
Yu,memang benar aku belum sembahyang,sudah kamu ambil water perpnya,sementara
aku pergi sebahyang dulu ya!” pintanya. “oke deh, siap bos, sekalian aku cari
cat di bengkel ya”. Berusaha meringankan beban Gusti.
Sesudah mereka melaksanakan hal itu, mereka membuat
olahan dari barang bekas itu. Mereka berhasil membuat tempat sampah bergambar
dari ban, mereka juga dapat membuat lukisan dan kotak pensil unik. Satu lagi
mereka juga dapat membuat mainan dari bahan bekas.
Sambil menunggu cat agar kering, mereka berdua bermain.
Waktu hari sudah beranjak malam cat itu baru kering, sehingga mereka menjual
barang-barang itu besok. Lantas mereka berjanji akan bertemu besok pagi. “Yah Gus,
gimana ni…. Sekarang udah mau malam kita kan gak di kasi keluar malem, gimana
ni..?”kata ayu khawatir. “ahh.. tenang, besok kan hari minggu tuh besok kita
bertemu disini ya..”. lantas mereka menuju rumah masing-masing.
Minggu pagi, mereka bangun sekitar pukul 6 pagi. Usai
bersiap-siap, mereka membawa hasil kreasi mereka ke pasar. Di jalan mereka
berandai-andai “ayu gimana entar kalau barang-barangnya laku semua. Kira kira
berapa dapetnya ya??”kata Gusti. “pasti enak tuh” lanjut ayu.
Sesampainya di pasar mereka menitipkan barangnya di
sebuah lapak tempat berjualan mainan. Disana mereka memberi tau pedagang itu harga pokok masing-masing barang
itu. Ayu berkata pada dagang itu “pak, ntar kalo bapak mau nambah harga itu
untuk kepentingan Bapak boleh saja. Tapi, jangan terlalu tinggi ya Pak”. “Ya
nak, tentu Bapak tidak akan menambah harganya terlalu tinggi nak,” kata bapak
itu. “Ya sudah Pak, kami pulang dulu, nanti kami akan mengambil hasilnya
kira-kira jam 4 sore ya Pak”. Lantas mereka pulang dan menanti sore datang.
Sorenya pukul 4 sore mereka ke pasar lagi untuk mengambil
hasil dagangannya. Mereka heran ternyata hasil yang mereka dapatkan lebih dari
cukup. Mereka mendapat hasil Rp.55.500. mereka gembira dengan hasil yag mereka
dapatkan. Di jalan pulang Gusti kebingungan, melihat Gusti kebingungan, ayu
bertanya “Kenapa kamu Gus? Uangnya kan sudah cukup, kok kamu masih bingung?”.
Gusti menjawab “Tapi ini kan hanya cukup untuk satu orang saja, ntar salah satu
diantara kita ada yang kurangan dong”. Sambil tersenyum Ayu menjawab “Tenang
itu semua buat kamu Gus, aku kan masih bisa minta sama ayah sebagian, sebagian
lagi aku minta sama ibu, jadi jangan sedih lagi”. “benar yu? Makasih ya kamu
memang teman yang baik, owh ya aku pulang dulu ya”. Merekapun pulang ke rumah
masing-masing.
Ketika selesai mandi Gusti di panggil oleh ibunya. “Gusti
coba sini!”. Tentu saja Gusti menghampiri ibunya dan berkata “Ada apa ma?”. “Gusti
mama minta tolong belikan mama shampoo dan satu kotak teh ya” kata Ibu Gusti
kepada Gusti. “Dengan senang hati ma”jawab Gusti. “Ini uang untuk membelinya”
kata Ibu Gusti sambil menyodorkan sejumlah uang. “Ya sudah ma, Gusti pamit dulu
ya” sambil salim dan berjalan menuju ke warung.
Baru saja sampai didepan rumah, Gusti bertemu Ayu. Ayu
menyapa “Eh Gus, baru saja aku mau mencarimu”. Dengan santai Gusti menjawab “Memangnya
ada apa?”. “Tadi ibu bawa oleh-oleh kaset Korea, tapi Ibu sama Ayah pergi
jemput paman, ginmana kalau kita nonton sama-sama” usul Ayu.
Dengan penuh berfikir Gusti menjawab “gimana dong VCDku
kan masih di benerin di tempat ayahnya Dinda bekerja”. “Aha… kita nonton di
rumahku aja” Ajak Ayu. “Ieh kamu lupa ya bapakku kan pergi ke luar kota,jadi
aku harus jagain mama sama dede bayi yANGg ada di perut mama” jawab Gusti. “Owh
iya ya… kalo gitu aku masuk cari mamamu ya” kata Ayu. “ya udah sana, aku mau ke
warung dulu ya” Gusti langsung menuju warung.
Ayu pun masuk ke rumah Gusti, mencari mama Gusti. Melihat
Ayu mampir,Mama Gusti menyapa “Ayu,,, kok tumben kesini, udah satu minggu kamu
ga kesini, gimana kabarnya?”. “ Baik kok Ma, lho itu kok ada VCDnya? Katanya masih
rusak” Tanya ayu kebingungan. “Owh tadi waktu kalian sedang main, ayah Dinda
mengantarnya” Mama Gusti memberi tau. “yes,, akhirnya jadi nonton video korea,
bolehkan Ma?” Tanya Ayu pada Mama Gusti. “Owh tentu” jawab Mama Gusti.
Sedang asyik ayu menonton, datang Gusti mengejutkannya “Hey,
ga nunggu nunggu nonton video nya”. “ya udah sini ikut monton sama aku, ni aku
putar ulang ya” kata Ayu. Mereka menonton video klip lagu korea itu dengan
seru, sesekali mereka meniru dance nya yang
unik.
Selesai menonton mereka mendatangi Mama Gusti dan
bercerita-cerita. Mama Gusti bertanya “Gimana nonton videonya seru ga?”. “Seru
dong Ma” jawab Gusti. “Owh iya ma, tadi Gusti bilang sama aku katanya kalo dede
bayi yang ada di perut mama cewek, besok namanya Yoona, nama panjangnya GUSTI AYU YOONA VIDHYANINDI.” Kata Ayu kepada
Mama Gusti. “emang Yoona apa artinya?” Tanya Mama. Gusti menjawab “Yoona tu nama
artis korea yang terkenal Ma”.
“Trus besok kamu bikinin mainan yang tadi kita jual Gus?”
Tanya Ayu. Dengan penasaran Mama Gusti bertanya “Memangnya tadi kalian jual
apa? Kenapa gak bilang-bilang sama mama?”. “ehm……” jawab Gusti kebingungan.
Lantas Ayu menyela “biar aku jelasin Gus, gini Ma, waktu di sekolah ada pengumuman
kalo minggu depan akan ada praktek, tapi alat yg digunakan untuk praktek
seharga Rp.35.000, trus kita punya ide gimana kalo kita ngolah barang bekas
jadi mainan trus hasilnya kita jual dan untung semuanya laku, uang yang di
dapat sih lumayan sebanyak Rp.55.500.”
“Tapi, Mama Tanya Gusti , kenapa kok ga minta uang sama Mama?”
Tanya mama bingung. Gusti menjawab “Gusti takut ma,kalau Gusti minta uang sama
mama, ntar uang buat beli susu mama mana? kan mama hamilnya udah 7 bulan. Juga
bapak lagi kerja keluar kota. Tapi kan Ma, kalau kita ngolah barang bekas kan
bagus, jadi ga banyak barang numpuk di gudang rumah Ayu”
Dengan penuh keheranan, Mama Gusti berkata “Kalian berdua
luar biasa, kalian hebat,makasih ya kalian udah merhatiin banget dede bayi”.
“Tentu dong Ma” jawab Gusti. “Gusti,Mama, kayaknya orang tuaku nginep disitu
deh,” kata Ayu. “Jadi Ayu nginep di sini?”
kata Gusti. “iya, boleh kan Ma?” Tanya Ayu. “Tentu saja, tapi kamu ga bisa
tidur sama Mama, kan perut Mama udah besar. Jadi kamu tidur di ruang tamu ya.
Ya sudah semuanya tidur ya, ni udah malem!”. Kata Mama Gusti.
Merekapun mengakhiri hari mereka dengan gembira.
By:
I.Gusti Ayu Putri Mahardani.
Nama: :I Gusti Ayu Putri
Mahardani
Kelas: : VIIH
Tempat tanggal lahir:
Negara, 1 Maret 2000
Alamat : jln.Danau Tamblingan no:10
Kode pos
:82214
Sekolah :SMPN 2 Negara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar