Selasa, 09 September 2014

cerpen#iseng



            KEHIDUPAN ANAK BERBAKAT dan KREATIF

            I G.N Mahendra Dwi Putra adalah nama seorang anak yanglahir tgl 1Maret th2000. Bertempat tinggal di sebuah tempat di NEGARA. Berasal dari keluarga yang kurang mampu,tidak membuat anak yang kerap di panggil Gusti ini putus asa. Walaupun dengan keadaan ekonominya yang tidak mampu, ia dapat meraih juara umum 2 di SMPnya.
            Berbeda dengan gadis yang lahir di bulan November yang bernama I G.A PUTRI MAHARDANI. Gadis yang kerap di panggil Ayu ini adalah teman dekat Gusti. Lain halnya dengan Gusti,Ayu adalah seorang murid yang berasal dari keluarga yang mampu. Namun kemampuan berfikirnya terbatas.
            Suatu ketika, mereka pergi berangkat bersama ke sekolah. Ayu berangkat menggunakan sepeda bermerek terkenal. Sama halnya dengan Ayu, Gusti juga berangkat menggunakan sepeda hanya saja, sepeda yang di pakai Gusti sudah mulai rusak, itu pun sepeda bekas Ayu.
            Beberapa menit kemudian, mereka sudah tiba di kelas dan saip untuk belajar. Waktu itu pelajaran Kesenian. Gusti dan Ayu paling suka pelajaran itu. Ketika di umumkan bahwa minggu depan akan ada praktek. Mereka senang begitupun dengan semua teman yang lain.
            Tapi kegembiraan itu sirna pada Gusti ketika Gusti mendengar harga yang di butuhkan untuk membeli peralatan untuk praktek senilai Rp.35.000. Gusti bingung dimana ia akan mendapatkan uang sebanyak itu. Apalagi keadaan ibunya sekaran ini sedang hamil 7 bulan.
            Saat mereka pulang sekolah, Gusti bercerita pada Ayu tentang masalah itu. Tapi Ayu hanya bilang “sudah tenang aku punya ide, ntar aku kasi tau kalau kita udah dirumah”. Ketika mereka sudah selesai ganti baju dan makan, mereka bertemu di tempat dimana mereka biasa bermain.
            Dengan penasaran Gusti langsung bertanya “apa ide yang kamu punya?”. Ayu menjawab ”kamu ni… gitu aja nanya, kita kan bisa usaha kaya… ah aku tau gimana kalau kita dagang di pasar? Disitu kan rame”.  Dengan kesal Gusti menjawab “kita mau jual apa Yu?. Pindang?  Lagi pula kalau kita dagang kan perlu modal… huh… Ayu, Ayu”. “ Owh iya ya…” jawab Ayu baru sadar.
            Seketika Gusti sedih, matanya berkaca-kaca, seakan-akan sudah tidak ada harapan. Lantas ia berkata dengan suara yang kecil “Mungkin ini nasib orang sepertiku!! Miskin tidak punya apa-apa”. Tidak sengaja Ayu mendengar perkataan Gusti tadi. Lantas muncul ide cemerlang di pikirannya, dan ide itu ia sampaikan kepada Gusti “Aku punya ide, kamu kan jago kreasiin barang bekas jadi bagus tu.. gimana kalau kita kreasiin barang bekas aja”.
            Seketika tersirat senyum di wajah Gusti. Ia berkata “Iya ya, tapi kita dapet alat-alat nya dari mana?”. “Kamu lupa ya? Di gudang ku kan banyak ada barang bekas yang bisa di olah.”kata Ayu. “Kamu yakin barang itu bisa di olah?” Tanya Gusti. “Sini liat aja” ajak Ayu.
            Sesampainya di gudang rumah Ayu,mereka langsung mencari apa yang bisa di olahnya. Dengan keraguan Gusti bertanya “Apa boleh aku ambil ini? Apa orang tua mu tidak marah?”. Tersenyum dan berkata “tentu saja Gus!”. Gusti kebingungan dan berkata “Tapi disini tidak ada cat,kuas, dan alat-alat untuk mewarnainya”. “tenang kakakku kan pelukis jadi kuas dan water perp  minta saja padanya, pasti dikasi. Kalau cat atau sebagainya minta saja di bengkel di samping rumah Dinda, di situ kan tempat saudaramu bekerja”.
            “Owh iya yah kenapa aku bisa lupa ya??” Tanya nya kebingungan. “Kamu sudah sembahyang? Mungkin kamu sedang gelisah? Sana tenangkan pikiranmu dulu,sembahyang sana!”. Suruh Ayu. “Tumben kamu jenius Yu,memang benar aku belum sembahyang,sudah kamu ambil water perpnya,sementara aku pergi sebahyang dulu ya!” pintanya. “oke deh, siap bos, sekalian aku cari cat di bengkel ya”. Berusaha meringankan beban Gusti.
            Sesudah mereka melaksanakan hal itu, mereka membuat olahan dari barang bekas itu. Mereka berhasil membuat tempat sampah bergambar dari ban, mereka juga dapat membuat lukisan dan kotak pensil unik. Satu lagi mereka juga dapat membuat mainan dari bahan bekas.
            Sambil menunggu cat agar kering, mereka berdua bermain. Waktu hari sudah beranjak malam cat itu baru kering, sehingga mereka menjual barang-barang itu besok. Lantas mereka berjanji akan bertemu besok pagi. “Yah Gus, gimana ni…. Sekarang udah mau malam kita kan gak di kasi keluar malem, gimana ni..?”kata ayu khawatir. “ahh.. tenang, besok kan hari minggu tuh besok kita bertemu disini ya..”. lantas mereka menuju rumah masing-masing.
            Minggu pagi, mereka bangun sekitar pukul 6 pagi. Usai bersiap-siap, mereka membawa hasil kreasi mereka ke pasar. Di jalan mereka berandai-andai “ayu gimana entar kalau barang-barangnya laku semua. Kira kira berapa dapetnya ya??”kata Gusti. “pasti enak tuh” lanjut ayu.
            Sesampainya di pasar mereka menitipkan barangnya di sebuah lapak tempat berjualan mainan. Disana mereka memberi tau  pedagang itu harga pokok masing-masing barang itu. Ayu berkata pada dagang itu “pak, ntar kalo bapak mau nambah harga itu untuk kepentingan Bapak boleh saja. Tapi, jangan terlalu tinggi ya Pak”. “Ya nak, tentu Bapak tidak akan menambah harganya terlalu tinggi nak,” kata bapak itu. “Ya sudah Pak, kami pulang dulu, nanti kami akan mengambil hasilnya kira-kira jam 4 sore ya Pak”. Lantas mereka pulang dan menanti sore datang.
            Sorenya pukul 4 sore mereka ke pasar lagi untuk mengambil hasil dagangannya. Mereka heran ternyata hasil yang mereka dapatkan lebih dari cukup. Mereka mendapat hasil Rp.55.500. mereka gembira dengan hasil yag mereka dapatkan. Di jalan pulang Gusti kebingungan, melihat Gusti kebingungan, ayu bertanya “Kenapa kamu Gus? Uangnya kan sudah cukup, kok kamu masih bingung?”. Gusti menjawab “Tapi ini kan hanya cukup untuk satu orang saja, ntar salah satu diantara kita ada yang kurangan dong”. Sambil tersenyum Ayu menjawab “Tenang itu semua buat kamu Gus, aku kan masih bisa minta sama ayah sebagian, sebagian lagi aku minta sama ibu, jadi jangan sedih lagi”. “benar yu? Makasih ya kamu memang teman yang baik, owh ya aku pulang dulu ya”. Merekapun pulang ke rumah masing-masing.
            Ketika selesai mandi Gusti di panggil oleh ibunya. “Gusti coba sini!”. Tentu saja Gusti menghampiri ibunya dan berkata “Ada apa ma?”. “Gusti mama minta tolong belikan mama shampoo dan satu kotak teh ya” kata Ibu Gusti kepada Gusti. “Dengan senang hati ma”jawab Gusti. “Ini uang untuk membelinya” kata Ibu Gusti sambil menyodorkan sejumlah uang. “Ya sudah ma, Gusti pamit dulu ya” sambil salim dan berjalan menuju ke warung.
            Baru saja sampai didepan rumah, Gusti bertemu Ayu. Ayu menyapa “Eh Gus, baru saja aku mau mencarimu”. Dengan santai Gusti menjawab “Memangnya ada apa?”. “Tadi ibu bawa oleh-oleh kaset Korea, tapi Ibu sama Ayah pergi jemput paman, ginmana kalau kita nonton sama-sama” usul Ayu.
            Dengan penuh berfikir Gusti menjawab “gimana dong VCDku kan masih di benerin di tempat ayahnya Dinda bekerja”. “Aha… kita nonton di rumahku aja” Ajak Ayu. “Ieh kamu lupa ya bapakku kan pergi ke luar kota,jadi aku harus jagain mama sama dede bayi yANGg ada di perut mama” jawab Gusti. “Owh iya ya… kalo gitu aku masuk cari mamamu ya” kata Ayu. “ya udah sana, aku mau ke warung dulu ya” Gusti langsung menuju warung.
            Ayu pun masuk ke rumah Gusti, mencari mama Gusti. Melihat Ayu mampir,Mama Gusti menyapa “Ayu,,, kok tumben kesini, udah satu minggu kamu ga kesini, gimana kabarnya?”. “ Baik kok  Ma, lho itu kok ada VCDnya? Katanya masih rusak” Tanya ayu kebingungan. “Owh tadi waktu kalian sedang main, ayah Dinda mengantarnya” Mama Gusti memberi tau. “yes,, akhirnya jadi nonton video korea, bolehkan Ma?” Tanya Ayu pada Mama Gusti. “Owh tentu” jawab Mama Gusti.
            Sedang asyik ayu menonton, datang Gusti mengejutkannya “Hey, ga nunggu nunggu nonton video nya”. “ya udah sini ikut monton sama aku, ni aku putar ulang ya” kata Ayu. Mereka menonton video klip lagu korea itu dengan seru,  sesekali mereka meniru dance nya yang unik.
            Selesai menonton mereka mendatangi Mama Gusti dan bercerita-cerita. Mama Gusti bertanya “Gimana nonton videonya seru ga?”. “Seru dong Ma” jawab Gusti. “Owh iya ma, tadi Gusti bilang sama aku katanya kalo dede bayi yang ada di perut mama cewek, besok namanya Yoona, nama panjangnya GUSTI AYU YOONA VIDHYANINDI.” Kata Ayu kepada Mama Gusti. “emang Yoona apa artinya?” Tanya Mama. Gusti menjawab “Yoona tu nama artis korea yang terkenal Ma”.
            “Trus besok kamu bikinin mainan yang tadi kita jual Gus?” Tanya Ayu. Dengan penasaran Mama Gusti bertanya “Memangnya tadi kalian jual apa? Kenapa gak bilang-bilang sama mama?”. “ehm……” jawab Gusti kebingungan. Lantas Ayu menyela “biar aku jelasin Gus, gini Ma, waktu di sekolah ada pengumuman kalo minggu depan akan ada praktek, tapi alat yg digunakan untuk praktek seharga Rp.35.000, trus kita punya ide gimana kalo kita ngolah barang bekas jadi mainan trus hasilnya kita jual dan untung semuanya laku, uang yang di dapat sih lumayan sebanyak Rp.55.500.”
            “Tapi, Mama Tanya Gusti , kenapa kok ga minta uang sama Mama?” Tanya mama bingung. Gusti menjawab “Gusti takut ma,kalau Gusti minta uang sama mama, ntar uang buat beli susu mama mana? kan mama hamilnya udah 7 bulan. Juga bapak lagi kerja keluar kota. Tapi kan Ma, kalau kita ngolah barang bekas kan bagus, jadi ga banyak barang numpuk di gudang rumah Ayu”
            Dengan penuh keheranan, Mama Gusti berkata “Kalian berdua luar biasa, kalian hebat,makasih ya kalian udah merhatiin banget dede bayi”. “Tentu dong Ma” jawab Gusti. “Gusti,Mama, kayaknya orang tuaku nginep disitu deh,” kata Ayu.  “Jadi Ayu nginep di sini?” kata Gusti. “iya, boleh kan Ma?” Tanya Ayu. “Tentu saja, tapi kamu ga bisa tidur sama Mama, kan perut Mama udah besar. Jadi kamu tidur di ruang tamu ya. Ya sudah semuanya tidur ya, ni udah malem!”. Kata Mama Gusti.
            Merekapun mengakhiri hari mereka dengan gembira.







                                                                                                                                                                                                                                                            By: I.Gusti Ayu Putri Mahardani.



Nama:                       :I Gusti Ayu Putri Mahardani
Kelas:                       : VIIH
Tempat tanggal lahir: Negara, 1 Maret 2000
Alamat                                 : jln.Danau Tamblingan no:10
Kode pos                  :82214
Sekolah                    :SMPN 2 Negara 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar